TERCIPTANYA SEBUAH GAMBAR PADA TV MELALUI ANTENA PARABOLA
Sebagian dari kita mungkin berfikir ,,kok bisa yaaa tv ada gambarnya!?
Bagaimana cara kerjanya ??
Yuuuukkk sejenak luangkan waktu untuk sekedar tau atau bahkan mendalaminya,,
Ini yang kita bahas hanya melalui antena parabola,,,tv ada gambarnya itu di dukung oleh bagian2 tertentu,,,melalui proses atau sistem persatelitan.
- Materi atau program yang kan disiarkan diproses pada Master Control Room (MCR) sebagai pemprosesan tahap akhir sebelum dapat disaksikan oleh para pemirsa
- Materi berupa audio dan video ini kemudian di kirim dari MCR ke peralatan uplink. Sinyal audio dan video dikirimkan melalui media transmisi kabel fiber optic (utama) dan di siapkan pula media kabel Coaxial sebagai cadangan apabila terjadi ganguan pada media transmisi yang utama.
- Sinyal audio dan video yang di terima kemudian masuk ke MPEG-2 Encoder untuk melalui proses enkode, dalam proses ini terjadi proses digitalisasi sinyal audio dan video yang sebelumnya berupa sinyal analog.
- Sinyal yang sudah di ubah menjadi kode biner tersebut kemudian di modulasikan dan diperoleh sinyal analog yang berfrekuensi dengan range MHZ (Intermediate frequency).
- Setelah di modulasikan sinyal kemudian dinaikan range frequency dengan Up converter menjadi sinyal bersekala GHZ (radio Frequency).
- Sinyal berfrekuensi tinggi tersebut di kuatkan dayanya dengan HPA (High Power Amplifier). hal ini di lakukan agar sinyal mampu ditranmisikan melalui jarak yang sangat jauh + 35.000 km, dan dapat mengatasi redaman yang terjadi dalam proses Uplink.
- Setelah dikuatkan, sinyal disalurkan ke antena Parabola melalui Waveguide dan kemudinan mengalami proses Uplink, yaitu pentransmisian sinyal dari antena parabola di bumi ke satelit di luar angkasa, yang terletak pada Orbit bumi.
- Sesampainya di orbit yang dituju, satelit kemudian diambil alih untuk dikendalikan melalui sistem yang ada di stasiun bumi. Sistem pengendalian ini pun terbagi dalam dua metode. Yang pertama adalah metode Spin Stabilized Satellite yang bekerja dengan menggerakkan bagian tubuh satelit agar berputar menuju ke arah yang diinginkan. Metode kedua disebut dengan Three Axis Body Stabilized yang mengendalikan satelit berdasarkan sumbu koordinat X, Y dan Z. Dalam metode ini akan terjadi transmisi data dari bumi ke satelit yang dinamakan Uplink kemudian akan dikirim kembali ke stasiun di bumi, proses tersebut dinamakan dengan Downlink.
- Bagaimana satelit luar angkasa dapat beroperasi jangka panjang?Perlu Anda tahu bahwa saat berada di ruang angkasa, satelit mampu beroperasi berkat bantuan dari sinar matahari. Energi matahari tersebut mampu diserap dihasilkan dari panel surya ya diletakkan pada sayap pesawat yang berukuran besar. Dari tiap-tiap panel surya tersebut akan menghasilkan banyak sel surya yang menghasilkan tenaga listrik saat terkena cahaya matahari. Satelit juga dilengkapi dengan sumber daya energi cadangan yang dapat dipakai hingga 12 tahun.
- Setelah satelit mengirimkan sinyal melaluli getaran2 listrik dan di terima oleh antena parabola
- Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus piringan tersebut. Di titik fokus tersebut ditempatkan sebuah alat yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat di titik fokus dan mengubahnya menjadi low-noise block downconverter (LNB). LNB mengubah sinyal dari gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band atau Ku-band menjadi L-band. Antena parabola untuk penyiaran langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.[2]
- Theoretical gain dari sebuah antena parabola meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi. Gain yang sebenarnya bergantung dari banyak faktor, diantaranya hasil akhir permukaan parabola, akurasi bentuk, dan kesesuaian feedhorn. Nilai umum bagi konsumen yang memiliki antena parabola 60cm 11.75 GHz adalah 37.50 dB.
- Dengan menggunakan frekuensi lebih rendah seperti C-band, pembuat antena parabola memiliki pilihan lebih luas untuk bahan pembuatannya. Ukuran antena parabola besar yang dibutuhkan untuk frekuensi lebih rendah mendorong antena parabola untuk dikonstruksi dari lempengan logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih tinggi desain tipe lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan piringan padat.
- Miskonsepsi yang umum terjadi adalah LNBF, alat di depan piringan, menerima sinyal langsung dari atmosfer. Sebagai contoh, hitung mundur BBC News menunjukkan “arus data merah” diterima langsung oleh LNBF daripada diterima oleh piringannya lebih dulu. Seharusnya bentuk parabola akan mengumpulkan sinyal ke wilayah yang lebih kecil dan mengirimkannya ke LNBF.[3]
- Piringan modern yang ditujukan untuk digunakan pada televisi rumahan umumnya berdiameter 43-80 cm. Antena parabola tersebut tidak bisa dipindah-pindahkan/fixed position. Ini berlaku untuk antena parabola untuk menerima sinyal Ku-band. Sehubungan dengan adanya layanan direct broadcast satellite, antena-antena parabola untuk keperluan rumah biasanya memiliki parabola C-Band yang memiliki motor. Diameter parabola ini sebesar 3 meter. Tujuan adanya motor adalah untuk menerima saluran-saluran dari satelit penyiaran yang berbeda. Piringan yang terlampau kecil untuk antena parabola masih memiliki gangguan, seperti gangguan sinyal akibat hujan dan gangguan dari satelit-satelit lain.
- Kemudian lnb memilah sinyal V/H dan mengubah dari getaran elektro magnetik menjadi getaran listrik
Komentar
Posting Komentar